Konsep Literasi Media - 1/3

Penelitian dan praktek literasi media didasarkan pada sejumlah konsep dasar tentang media pesan, sistem media kita, dan peran literasi media dalam membawa perubahan. Memahami konsep-konsep ini merupakan langkah awal yang penting dalam pendidikan literasi media.

Kita organisir Konsep Literasi Media menjadi tiga tingkatan: Dasar, Menengah dan Lanjut. Konsep dasar fokus pada bagaimana cara media mempengaruhi kita. Konsep Menengah mengkaji lebih dekat bagaimana kita ciptakan makna dari media pesan. Konsep lanjutan meneliti interaksi media dan masyarakat, serta  peran literasi media dalam membawa perubahan.
 

Konsep Dasar


  1. Media membangun budaya kita. Masyarakat dan budaya kita dibentuk oleh informasi dan gambar yang kita terima melalui media. Pada generasi terdahulu, penyampai kisah budaya kita adalah orang-orang (keluarga, teman, dan orang lain) dalam komunitas kita. Bagi kebanyakan orang saat ini, penyampai kisah paling kuat adalah televisi, film, musik, video game dan Internet.
  2. Pesan media mempengaruhi pikiran , sikap dan tindakan kita. Meski kita tak suka mengakuinya, namun kita semua telah dipengaruhi oleh iklan, berita, film, musik pop, video game, dan bentuk media lainnya. Itulah sebabnya media seperti kekuatan budaya yang kuat, dan mengapa industri media adalah bisnis besar.
  3. Media memakai "bahasa persuasi." Seluruh media pesan mencoba membujuk kita untuk percaya atau melakukan sesuatu. Berita, film dokumenter, dan buku nonfiksi semua mengklaim mengatakan yang sebenarnya. Iklan mencoba mendapatkan kita untuk membeli produk. Novel dan drama TV berusaha keras untuk tampil realistis. Untuk melakukan hal ini, mereka memakai teknik-teknik khusus (seperti pujian, pengulangan, ketakutan serta humor) kita sebut "bahasa persuasi."
  4. Media membangun fantasi dunia. Sementara fantasi bisa menyenangkan dan menghibur, juga bisa berbahaya. Film, acara TV, dan video musik kadang-kadang menginspirasi orang untuk melakukan hal-hal yang tidak bijaksana, anti-sosial, atau bahkan berbahaya. Di lain waktu, media dapat menginspirasi imajinasi kita. Pengiklanan membangun sebuah dunia fantasi dimana semua masalah dapat diselesaikan dengan pembelian. Media literasi membantu orang untuk mengenali fantasi dan konstruktif mengintegrasikannya dengan realitas.
  5. Tak ada yang menceritakan keseluruhan kisah. Setiap pembuat media memiliki sudut pandang. Setiap cerita yang baik menyoroti beberapa informasi dan daun keluar sisanya. Seringkali, efek dari  media pesan datang tidak hanya dari apa yang dikatakan, tetapi dari bagian kisah yang tak diceritakan
  6. Media pesan berisi "teks" dan "sub-teks". Teks adalah kata-kata sebenarnya, gambar dan/atau suara dalam media pesan. Subteks adalah makna tersembunyi dan mendasari pesan.
  7. Pesan media mencerminkan nilai-nilai dan sudut pandang dari pembuat media. Setiap orang memiliki sudut pandang. Nilai-nilai dan sudut pandang mempengaruhi pilihan kata-kata, suara dan gambar yang kita gunakan untuk berkomunikasi melalui media. Hal ini berlaku untuk semua pembuat media, dari anak TK penggambar krayon hingga media konglomerasi siaran berita TV.
  8. Individu membangun makna mereka sendiri dari media. Meskipun media pembuat mencoba untuk menyampaikan pesan tertentu, orang menerima dan menafsirkannya secara berbeda, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya, nilai-nilai, serta keyakinan. Ini berarti bahwa orang bisa membuat subtexts berbeda dari bagian yang sama dari media. Semua makna dan interpretasi adalah valid dan harus dihormati.
  9. Pesan media dapat diterjemahkan. Dengan "mendekonstruksi" media, kita bisa mencari tahu siapa yang menciptakan pesan, dan mengapa. Kita dapat mengidentifikasi teknik persuasi yang digunakan dan mengenali bagaimana pembuat media berusaha untuk mempengaruhi kita. Kita melihat apa yang bagian dari kisah yang tak diceritakan, dan bagaimana kita dapat menjadi lebih terinformasi.
  10. Literasi media kaum muda dan dewasa adalah konsumen aktif media. Banyak bentuk media - seperti televisi - berusaha untuk menciptakan konsumen, impulsif. Media literasi membantu orang mengkonsumsi media dengan mata kritis, mengevaluasi sumber, tujuan yang dimaksudkan, teknik persuasi, dan makna yang lebih dalam.

Bersambung ke konsep menengah literasi media . . . .
 

2 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Pembelajaran Literasi Media - Blogger Theme by BloggerThemes